PENGEMBANGAN
WAWASAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PADA ERA GLOBALISASI
PENDAHULUAN
Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat menuntut para pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih keras untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan masalah pembinaan bahasa. Globalisasi menembus batas-batas budaya melalui jangkauan luas perjalanan udara, semakin luasnya komunikasi, dan meningkatnya turis (wisatawan) ke berbagai negara.Melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri yang cukup pesat, perkembangan di luar negeri pun sangat menggembirakan. Data terakhir menunjukkan setidaknya 52 negara asing telah membuka program bahasa Indonesia (Indonesian Language Studies). Bahkan, perkembangan ini akan semakin meningkat setelah terbentuk Badan Asosiasi Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing di Bandung tahun 1999. BACA SELANJUTNYA
Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat menuntut para pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih keras untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan masalah pembinaan bahasa. Globalisasi menembus batas-batas budaya melalui jangkauan luas perjalanan udara, semakin luasnya komunikasi, dan meningkatnya turis (wisatawan) ke berbagai negara.Melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri yang cukup pesat, perkembangan di luar negeri pun sangat menggembirakan. Data terakhir menunjukkan setidaknya 52 negara asing telah membuka program bahasa Indonesia (Indonesian Language Studies). Bahkan, perkembangan ini akan semakin meningkat setelah terbentuk Badan Asosiasi Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing di Bandung tahun 1999. BACA SELANJUTNYA
Era globalisasi
merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di
tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit. Untuk itu, bangsa
Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan penuh perhitungan. Salah
satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati diri bangsa yang
diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Jati diri bahasa Indonesia
memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang sederhana,
Tatabahasanya mempunyai sistem sederhana, mudah dipelajari, dan tidak rumit.
Kesederhanaan dan ketidakrumitan inilah salah satu hal yang mempermudah bangsa
asing ketika mempelajari bahasa Indonesia. Setiap bangsa asing yang mempelajari
bahasa Indonesia dapat menguasai dalam waktu yang cukup singkat. Namun,
kesederhaan dan ketidakrumitan tersebut tidak mengurangi kedudukan dan fungsi
bahasa
Walaupun
perkembangan bahasa Indonesia semakin pesat di satu sisi, di lain sisi peluang
dan tantangan terhadap bahasa Indonesia semakin besar pula. Berbagai peluang
bahasa Indonesia dalam era globalisasi ini antara lain adanya dukungan luas
dari berbagai pihak, termasuk peran media massa. Sementara itu, tantangannya
dapat dikategorikan atas dua, yaitu tantangan internal dan tantang eksternal, baik
linguistis maupun non-linguistis. Tantang internal linguistis berupa pengaruh
negatif bahasa daerah berupa kosakata, pembentukan kata, dan struktur kalimat.
Tantangan eksternal linguistis datang dari pengaruh negatif bahasa asing
(teruatama bahasa Inggria) berupa masuknya kosakata tanpa proses pembenukan
istilah dan penggunaan struktur kalimat bahasa Inggris. Sementara itu,
tantangan internal non-linguistis berupa sikap negatif, tak acuh, dan sinis sebagian
pemakai bahasa Indonesia, serta kualitas atau kemahiran bahasa Indonesia
Setelah
mencermati berbagai peluang dan tantangan tersebut, muncullah serangkaian
pertanyaa berikut.Mampukah bahasa Indonesia mempertahankan jati dirinya di
tengah arus tarik-menarik dariduatantangantersebut?Apakah peluang-peluang yang
mendukung pembinaan bahasa Indonesia dalam mempertahankan jati diri bahasa
Indonesia?Bagaimana upaya penanggulangan terhadap tantangan-tantangan
tersebut?Buku ini mencoba menjawab serangkaian pertanyaan tersebut dengan
mengemasnya menjadi tiga bagian.
a. Bagian
satu menyangkut kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi negara dan bangsa
Indonesia. Pada bagian ini diulas pengertian kedudukan dan fungsi bahasa,
jenis-jenis kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, dan bagaimana keadaan bahasa
Indonesia pada era globalisasi
b. .Bagian
dua menyangkut pembinaan bahasa Indonesia. Pada bagian ini diulas pengertian,
sasaran, aspek pembinaan bahasa Indonesia, faktor penunjang dan penghambat
pembinaan bahasa Indonesia baik faktor internal maupun eksternal, faktor linguistis
maupun faktor non-linguistis Juga diulas bagaimana peran pemimpin dan pembinaan
bahasa Indonesia danpembinaanbahasa Indonesia lewat pengajaran
c. Bagian
tiga menyangkut pengembangan bahasa Indonesia. Pada bagian ini diulas
pengertian, sasaran, aspek pengembangan bahasa Indonesia, faktor penunjang dan
penghambat pengembangan bahasa Indonesia baik faktor internal maupun eksternal.
Juga diulas bagaimana upaya pembakuan bahasa, khusunya pembakuan istilah dan
ucapan bahasa Indonesia, dan apa kegiatan yang telah dilakukan oleh Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa terkait dengan visi dan misinya.
Tentu
saja upaya menjawab tantangan pada era globalisasi ini hanyalah berupa obsesi
sebagai anak bangsa yang ingin melestarikan bahasanya. Sebab disadari bahwa
kehadiran bahasa Indonesia yang sampai saat ini dipakai oleh bangsa Indonesia
merupakan hasil sejarah perjuangan bangsa yang cukup panjang yang juga dilakukan
oleh anak bangsa yang menyadari rasa kebangsaannya . Oleh karena itu, akan naïf
rasanya kalau kita tidak bisa melestarikan dan mengembangkannya, tetapi justru
merusaknya.
PENUTUP
Kesimpulan.
Tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia terletak
di tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan
tertatur kacaunya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang
mengaku sebagai warga negara Indonesia yang baik. Setiap warga negara Indonesia
harus bersama-sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan bahasa
Indonesia itu ke arah yang positif.
Usaha-usaha ini, antara lain dengan
meningkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia pada era globalisasi ini, yang
sangat ketat dengan persaingan di segala sektor kehidupan. Maju bahasa, majulah
bangsa. Kacau bahasa, kacaulah pulalah bangsa. Keadaan ini harus disadari benar
oleh setiap warga negara Indonesia sehingga rasa tanggung jawab terhadap
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan tumbuh dengan subur di
sanubari setiap pemakai bahasa Indonesia. Rasa cinta terhadap bahasa Indonesia
pun akan bertambah besar dan bertambah mendalam. Sudah barang tentu, ini
semuanya merupakan harapan bersama, harapan setiap orang yang mengaku berbangsa
Indonesia.
Untuk dapat menembus entitas paparan di atas kita perlu menyiapkan diri menjadi guru yang memiliki kompetensi dan profesional. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa seorang pendidik harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran, yaitu (a) kompetensi pedagogik, (b) kompetensi sosial, (c) kompetensi kepribadian, dan (d) kompetensi profesional.
Untuk dapat menembus entitas paparan di atas kita perlu menyiapkan diri menjadi guru yang memiliki kompetensi dan profesional. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa seorang pendidik harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran, yaitu (a) kompetensi pedagogik, (b) kompetensi sosial, (c) kompetensi kepribadian, dan (d) kompetensi profesional.
B. Saran.
Dalam makalah ini, masih banyak kekurangan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dalam
langkah pengembangan dan penyembpurnaan makalah ini. Dan akhir kata penulis mengucapkan
banyak terimakasih.
DAFTAR RUJUKAN
3.Masnur. 2006. “Bahasa Indonesia
dan Era Globalisasi”.
www.researchengines.com diakses 12 Januari 2010
www.researchengines.com diakses 12 Januari 2010
DI unduh tanggal 6 september 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar